Saturday, April 27, 2013

Lomba Fotografi dari KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA


Lomba Fotografi dari ASTRA INTERNATIONAL


Lomba Fotografi dari LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATIONS


Friday, April 26, 2013

Pulau Pari: Kenangan Tiga Hari Untuk Selamanya

Pari
Kenangan yang indah akan segalanya
Kenangan yang akan selalu tertanam dibenak kami
Kenangan yang tak akan terlupakan

SELAMANYA









#IAAE

Saturday, April 20, 2013

Batik Air

This is the newest airline in Indonesia. It's Batik Air. Let's fly high with Batik Air!






#IAAE

Thursday, April 18, 2013



Lion Air merupakan maskapai terbesar di Indonesia. Maskapai yang dimiliki oleh mantan pegawai agen travel ini berdiri pada 19 Oktober 1999 dan beroperasi pada 30 Juni 2000. Dialah Rusdi Kirana, pria yang lahir pada 17 Agustus 1963 merupakan kunci sukses akan eksistensi Lion Air hingga saat ini.

Berawal hanya memiliki satu buah pesawat terbang berjenis Yakovlev Yak-42D, saat ini Lion Air telah memiliki lebih dari 90 pesawat Boeing di dalam jajaran armadanya, meliputi:

  • 2 Boeing 737-300
  • 5 Boeing 737-400
  • 15 Boeing 737-800NG (masih akan terus bertambah)
  • 67 Boeing 737-900ER (masih akan terus bertambah)
  • 2 Boeing 737-4002
  • 1 McDonnell Douglas MD-82

Pesawat Pertama Lion Air

Gebrakan yang dibuat oleh Lion Air pun tidak tanggung-tanggung, demi menyambut Open Sky yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 mendatang, lebih dari 700 pesawat dipesan oleh Lion Air. Berikut ini adalah rangkuman jejak pemesanan pesawat yang dilakukan oleh Lion Air:

  • 20 ATR 72-500 (dialokasikan untuk Wings Air)
  • 40 ATR 72-600 (dialokasikan untuk Wings Air)
  • 30 Boeing 737-900ER pada 30 Juni 2005
  • 30 Boeing 737-900ER pada 30 Juni 2006
  • 62 Boeing 737-900ER pada 25 Mei 2007
  • 56 Boeing 737-900ER pada 19 Februari 2008
  • 29 Boeing 737-900ER pada 22 Februari 2012
  • 201 Boeing 737MAX pada 22 Februari 2012
  • 5 Boeing 787 Dreamliner pada 8 Juni 2012
  • 60 Airbus A320 CEO pada 18 Maret 2013
  • 109 Airbus A320 NEO pada 18 Maret 2013
  • 65 Airbus A321 NEO pada 18 Maret 2013

Sungguh angka pemesanan yang sangat fantastis! Angka pemesanan pesawat yang dilakukan oleh Lion Air telah menggemparkan dunia. Ini merupakan salah satu wujud dari ambisi dari Rusdi Kirana untuk memiliki total 1000 pesawat.

Menurut penulis, pemesanan pesawat ini memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah semoga dengan adanya pemesanan ini, Lion Air dapat melakukan ekspansi dengan membuka rute-rute penerbangan baru yang berguna untuk menarik wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Akan tetapi, salah satu dampak negatif dari pemesanan ini adalah ditakutkannya neraca keuangan negara menjadi terganggu.

Ide-ide Lion Air untuk melakukan ekspansi sangatlah luas. Pertama-tama didirikannya anak perusahaan, yaitu Wings Air yang melayani rute-rute kecil sebagai rute pengumpan ke kota-kota besar di Indonesia.

Tak puas dengan hanya memiliki Wings Air, maka didirikanlah maskapai berbiaya murah. Alhasil Malindo Air (diambil dari nama Malaysia Indonesia ) muncul sebagai solusinya. Bertempat di Kuala Lumpur, Malindo Air yang akan menggunakan pesawat Boeing 737-900ER dan Boeing 787 Dreamliner ini baru beroperasi ke beberapa kota di Malaysia.

Setelah mendirikan maskapai berbiaya murah, sekarang Lion Air mendirikan maskapai full service di Indonesia, yaitu Batik Air. Kebutuhan transportasi udara yang sangat padat adalah salah satu hal yang mendorong Lion Air mendirikan maskapai berkonsep full service ini.

Belum sebulan lamanya setelah pemesanan kepada Airbus, ujian datang melanda Lion Air. Sebuah Boeing 737-800NG beregistrasi PK-LKS yang terbang dari Bandung ke Denpasar, Bali melakukan ditching atau pendaratan di atas air. Kejadian ini dilakukan karena saat pesawat akan mendarat dari runway 09, kondisi cuaca di sekitar bandara buruk, akibatnya jarak pandang berkurang. Selain karena cuaca yang tidak mendukung, kecelakaan ini dapat terjadi akibat wind shear atau down draft akibat tekanan angin ke bawah yang datang, karena akibat adanya awan cumulunimbus (CB). Menurut penulis, tindakan pilot melakukan ditching sangatlah tepat dan patut diacungi dengan dua jempol.

Pesawat Lion Air PK-LKS di Bandara Renton Muncipal, Washington

Pesawat Lion Air PK-LKS Jatuh di
Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar

Walau pun cobaan demi cobaan datang, penulis berharap ini merupakan sebuah batu loncatan agar menjadikan pembernahan diri agar menjadi maskapai yang jauh lebih baik nantinya dan akan semakin dikenal masyarakat di dunia.




#IAAE

Sunday, April 14, 2013

Teh Kokom: Sepetik Pengalaman yang Tak Ternilai Harganya

Cerita ini bermula dengan sebuah pesan singkat yang saya terima dari nomor handphone pribadi saya. Seperti inilah isi pesannya;

"Hari sabtu dan minggu 13-14 April mulai jam 08.00 ada teh kokom. Kita perlu 9 pelatih. Bisa bantu cari teman pelatih 9 orang?
Ada snack, makan siang dan honor"

"Bisa ga guys?"

"Sama bantu cari in pengajar yg lain butuh 9 orng"

Langsung saja saya balas bahwa saya pasti bisa. Dan akhirnya setelah kuota 9 orang terisi, maka saya melakukan persiapan untuk kelancaran acara tersebut. Inilah tim saya yang berasal dari Prodi Teknik Informatika:
Salah satu persiapan yang kami lakukan adalah pengambilan buku modul pengajaran guna memberikan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat seluruh Tangerang.

Oke, langsung saja. Di hari pertama pengajaran, diberikan materi mengenai pengenalan dasar komputer dan Microsoft Office yang meliputi Ms. Word, Ms. PowerPoint, dan Ms. Excel. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kami ambil pada hari itu. Diantaranya adalah tingkat kesabaran yang begitu luas, melatih berbicara di hadapan banyak orang, mengasah kemampuan berinteraksi secara langsung dengan orang lain yang bahkan belum kami temui sebelumnya, dan sebagainya.

Di hari kedua, materi yang diberikan mengenai internet, Google Docs, dan blog by blogger. Dari sini, saya dan kedua rekan yang lain mendapatkan suatu hal yang baru yang belum pernah kita dapatkan atau hanya sekedar mengulas balik ingatan kita tentang materi ini.

Tepat pukul tiga sore acara selesai dan yang berarti selesai sudah penugasan kita bertiga di acara teh kokom ini. Acara terakhir yang hanya dibuat oleh kita bertiga adalah nongkrong di Taman Jajan Islamic Village. Dengan segelas es teler, segala kepenatan akhirnya sirna.

Tugas telah berakhir dan saatnya kita kembali ke realita yang sesungguhnya sebagai mahasiswa dan mahasiswi Prodi Teknik Informatika. Kembali mendapatkan kejenuhan sebagaimana layaknya mahasiswa dan mahasiswi yang akan menjadikan kenangan dan kesan yang manis di hari esok kelak.

Walau lelah melanda, kami tetap semangat.



#IAAE

Monday, April 8, 2013

Makanan Tradisional adalah Makanan Rakyat Indonesia

Makanan tradisional di Indonesia merupakan salah satu makanan yang paling digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Keberadaannya tidak hanya ada di desa saja, melainkan di kota-kota besar Indonesia pun tersedia. Karena sifatnya yang mudah di dapat dan harganya yang terjangkau menjadikan makanan ini tidak akan hilang di pasaran.

Salah satunya adalah rendang. Rendang yang merupakan makanan kegemaran penulis ini, terbuat dari daging dan santan kelapa sebagai bahan utamanya dan dicampur dengan berbagai macam bumbu rempah-rempah yang terdiri dari cabai, lengkuas, kunyit, jahe, serai, bawang putih, bawang merah, dan bumbu lainnya yang biasa disebut sebagai pemasak.

Rendang berasal dari daerah Minangkabau, Padang, Sumatera Barat dan bagi masyarakat Minang, rendang merupakan makanan yang biasa dijumpai, bahkan diprediksi keberadaan rendang semenjak orang Minang mengadakan upacara adatnya yang pertama.

Rendang memiliki filosofi sebagai lambang musyawarah dan mufakat bagi masyarakat Minang, yaitu:

  • Daging sapi merupakan lambang dari para pemimpin suku adat,
  • Kelapa merupakan lambang dari kaum intelektual,
  • Cabai merupakan lambang dari ulama yang tegas untuk penyebaran agama, dan
  • Bumbu merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.

Proses pembuatan rendang sendiri memerlukan waktu sekitar empat jam. Potongan daging dimasak bersama bumbu yang dicampur santan dengan temperatur yang tepat, diaduk secara perlahan-lahan hingga santan dan bumbunya merasuk ke dalam daging. Setelah mendidih, api dikecilkan dan tetap diaduk hingga santan mengental. Dalam seni kuliner modern, proses memasak rendang dikenal dengan istilah karamelisasi, karena menggunakan berbagai macam bumbu.

Saat ini rendang dapat dinikmati di mana saja dan kapan saja oleh semua kalangan masyarakat. Dan bahkan apabila kita ingin menyantap rendang saat melakukan perjalanan atau sebagai pendamping lauk yang lainnya selama di rumah anda tidak perlu khawatir. Karena saat ini rendang telah hadir dalam bentuk kemasan. Pencetus ide ini berasal dari Randang Padang Restu Mande. Kualitas produknya terjamin, karena kebersihan kemasannya dan tidak menggunakan bahan pengawet serta tanpa bumbu penyedap. Selain itu produk ini telah mendapat ijin dari Dinas Kesehatan Republik Indonesia.

Aneka olahan rendang pun menjadi andalan Randang Padang Restu Mande, diantaranya adalah rendang sapi, rendang ayam fillet, nasi goreng rendang, mi goreng rendang, spaghetti rendang, dan masih banyak lagi. Rasanya sudah terjamin enak dan cocok dilidah.

Rendang merupakan makanan tradisional yang telah merakyat. Rendang merupakan salah satu budaya yang dimiliki Indonesia dan patut dilestarikan.



#IAAE

Sunday, April 7, 2013

Hutan Kita, Hidup Kita

Kita tahu bahwa kelangsungan kehidupan manusia di dunia tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh beberapa faktor penunjangnya. Salah satu faktor terpentingnya adalah manusia dapat bertahan hidup dengan adanya oksigen. Oksigen adalah suatu unsur golongan kalkogen yang merupakan unsur paling banyak ketiga di bumi dengan kapasitas 20.9% volume atmosfer bumi. 

Oleh karena itu, bumi harus kita jaga dengan sebaiknya agar tidak menimbulkan dampak negatif yang dapat terjadi. Salah satunya adalah dengan melestarikan hutan. Hutan adalah salah satu sumber penghasil oksigen terbesar yang ada di bumi. Tapi, akhir-akhir ini, banyak oknum-oknum yang melakukan penebangan hutan tanpa ijin atau yang disebut juga illegal logging. Aksi tindakan liar tersebut sangat tidak patut untuk dicontoh, karena dapat merugikan banyak sekali makhluk hidup di dunia. Tidak hanya manusia yang tergantung dengan keberadaan hutan, tetapi hewan dan tanaman pun juga bergantung dengan keberadaan hutan.

Apabila aksi illegal logging ini tidak dapat dihentikan, tentu tidak akan ada lagi tanda-tanda kehidupan di muka bumi ini. Oleh karena itu, kita perlu menjaga akan kelestarian hutan. Rawatlah hutan dengan sebaik mungkin. Dunia ini milik bersama dan untuk semua makhluk hidupnya. Kalau bukan kita, siapa lagi? Hutan kita, hidup kita.


Sumber: Kompas




#IAAE