Thursday, May 30, 2013

Outbound TI-SK 2013: It's Not About Your Or Me, It's Us


Pendaftaran outbound TI-SK 2013 sudah dibuka sejak jauh hari. Tapi berhubung saya ada jadwal yang tidak dapat dihindarkan di Semarang dari 7-14 Mei 2013 dan tanggal 15-16 Mei 2013 saya tidak ada kesibukan di kampus, jadi saya baru dapat melakukan pendaftaran pada 17 Mei 2013. Memang terbilang telat, tapi mau bagaimana lagi? Tanggal tersebut adalah hari terakhir saya ada di kampus.

17 Mei 2013
Akhirnya saya membuat janji dengan Ical untuk mengambil formulir pendaftaran di ruang B501. Kebetulan setelah dia selesai kelas Jaringan Komputer, saya ada kelas Sistem Operasi di ruang yang sama. Pendaftaran selesai dan saatnya menunggu acaranya sepekan kemudian.

24 Mei 2013
Setelah selesai pelajaran Sistem Operasi, saya dan Dana langsung menuju masjid depan kampus untuk melaksanakan Sholat Jum'at. Kemudian menuju kantin untuk menunggu beberapa teman yang mengikuti acara keagamaan kristen KTB (Komunitas Tumbuh Bersama) dan dilanjutkan ke Giant untuk membeli 'senjata' pengisi perut. Dan sekitar pukul 16.30 kami mulai kembali ke sarangnya demi mempersiapkan keberangkatan malam harinya.

#DAY 1
Saya dan teman-teman sepakat untuk kumpul di kost Hanssen, sebelum berangkat ke kampus. Dan tepat pukul 18.15 kami bersepuluh langsung menuju ke kampus, lokasi keberangkatan kami menuju Bogor. Rombongan kami yang merupakan warga Teknik Informatika B1 2011 terdiri dari:




Ki-Ka: Erick, Rotama, Fery, Wanda, Olive, Ria,
Jedi, Hanssen, Tanu, Angga, Dana

Sesampainya di kampus, kami mendapatkan makan malam dan sekitar satu jam kemudian kami berangkat menuju Bogor.

Selama perjalanan, kami tak hentinya melakukan berbagai aksi penangkal rasa kantuk. Mulai dari bernyanyi sepanjang perjalanan atau pun bermain games. Sesampainya di villa, rehat sejenak, pembagian kelompok selama outbound, pembagian kamar, dan istirahat.

#DAY 2
Hari kedua, peserta outbound dijadwalkan tiba di ruang makan pukul 6 pagi. Acara hari itu adalah game. Oke, mari kita simak, game apa saja yang ada pada hari itu. Saya masuk ke kelompok katak berama Fery, Ria, Alex, Alvin, dan Daniel.

Game pertama sangatlah mudah. Hanya mengingat nama-nama teman sekelompok dengan berbagai macam cara. Baik menghafal nama panggilan, nama belakang, atau bahkan jurusannya sendiri.

Game kedua berhubungan dengan paku. Dan ternyata game ini sudah ada di acara outbound TI 2012. Untungnya di kelompok saya ada Fery yang pernah ikut berpartisipasi di dalam acara outbound setahun silam. Game yang simple tapi bermakna. Kami diberi sekitar 10 paku dan kami harus membuat 9 paku berdiri di atas sebuah paku tersebut tanpa menyentuh tanah (kali ini ada aturan tambahan dari Stefanie, yaitu tanpa menyentuh rumput. Entah tahun depan mau ditambah larangan apalagi sama dia).

Game ketiga adalah menangkap bola air dengan gelas air mineral. Bagaimana cara bermainnya? Orang pertama melampar bola ke teman di belakangnya dan tugas dari yang di belakang adalah menangkap bola tersebut. Jangan sampai jatuh. Jatuh = pecah = keluar air = gagal.

Game ketiga melatih indera kita dan kepercayaan antar rekan satu tim. Dari satu tim, ada seorang perwakilannya untuk ditutup matanya. Tugasnya adalah mengisi gelas air mineral yang ada ditaruh di atas kepala tiap orang satu tim dengan batasan air yang telah ditentukan panitia. Bagaimana cara yang mengisi air mengetahui letak gelas tersebut? Perintah dari rekan satu tim lah yang digunakan untuk memandu si pengisi air tersebut. Kepercayaan antar rekan satu tim adalah kunci sukses game ini.

Game keempat melatih kekompakan kinerja satu tim. Ada satu terpal yang ukurannya sangat pas untuk enam pasang kaki. Dan perintah dari game ini adalah membalikkan posisi terpal tersebut dengan waktu yang telah ditentukan, yakni 20 menit. Cara yang digunakan bebas, tetapi ada satu larangan yang ada, yaitu kaki peserta tidak boleh menyentuh tanah. Tips sukses: peserta game harus kurus dan hanya ada satu suara sebagai komando.

Game kelima sama seperti game ketiga, yaitu melatih indera kita dan kepercayaan antar rekan satu tim. Dalam game ini tiap - tiap orang dalam satu tim harus menyeberangi jalan yang telah dibuat dengan tali rafia dengan mata tertutup. Akan tetapi kaki tidak boleh menginjak tali rafia tersebut. Bila terinjak, ulang dari awal. Kunci sukses: dengarkan instruksi dengan sebaik mungkin.

Game keenam adalah melatih kesabaran. Dalam game ini tiap kelompok dibagi 13 mur yang dimasukkan ke dalam tusuk sate. Tugasnya adalah mendirikan mur sebanyak mungkin dalam waktu yang telah ditentukan. Jangan sampai jatuh. Dan pemenangnya ditentukan dengan tim yang paling banyak mendirikan mur setelah waktu habis. Bagaimana kunci suksesnya? Ada banyak sekali, yaitu cari tempat yang datar (kalau bisa mur yang pertama diapit dengan dua buah benda, dalam hal ini mur kelompok saya diapit batu), letakkan mur dalam posisi searah (jangan berlawanan arah), kesabaran ditingkatkan, egoisme dikurangi, dan yang terpenting adalah faktor tidak terduga (dalam hal ini kecepatan angin patut diwaspadai).

Game ketujuh adalah estafet. Ada empat sub game. Yaitu merangkak, hula hoop, skipping, dan uji keseimbangan. Kunci dari game ini adalah untuk hula hoop cari yang berdiameter besar, karena akan memudahkan tubuh dalam melakukan pergerakan (dalam game kemarin semua ukuran hula hoop terlalu kecil, sehingga tidak dapat diputar). Sedangkan kunci untuk skipping adalah sering-sering berlatih skipping. Kunci sukses merangkak adalah ulangi kegiatan merangkak yang pernah kamu lakukan semasa bayi. Kamu bisa melakukan kegiatan ini dengan merangkak dari rumah ke kampus setiap hari. Dan yang terakhir adalah kunci sukses dari menjaga keseimbangan adalah di saat kamu mengendarai sepeda atau sepeda motor jangan duduk, tapi berdiri. Lakukanlah tiap hari. Jika kamu terjatuh, ulangi lah usaha ini hingga kamu berhasil (untuk tips yang terakhir sangat tidak saya sarankan)

Game kedelapan adalah memindahkan rekan satu tim di atas sebuah bambu yang berada di atas air. Sebenarnya kunci sukses dari game ini adalah keseimbangan. Tetapi bila dilihat dari hasil game kemarin, saya tambahkan satu kunci suksesnya, yaitu cari bambu yang benar-benar kuat untuk menampung rekan satu tim anda. Karena berdasarkan pengalaman penulis, bambu yang saya naikin hanya kuat untuk 3 orang saja. Selebihnya bila ada orang yang naik, pondasi bambu jebol.

Game kesembilan mengeluarkan bola dari dalam tabung yang berlubang. Ini game klasik yang tentunya semua orang pasti sudah pernah memainkannya. Tipsnya, tutup lubangnya dan isi tabung tersebut dengan air hingga bola keluar. Kelihatannya mudah, tapi tak semudah yang dibayangkan.


Di antara game kedelapan dengan kesembilan ada kejadian unik yang menimpa saya dan Dana. Saat itu saya menitipkan kunci kamar ke Dana, karena dia memiliki kantong celana yang dalam. Setelah itu kami pun bermain air di kolam dan ternyata entah kenapa kunci yang saya titipkan tadi tidak ada di dalam kantung celana Dana!

Sudah pasti kunci tersebut jatuh ke dalam kolam. Dan tidak mungkin bagi kami berdua mengambil kunci tersebut tanpa bantuan goggles (kaca mata renang). Untungnya Fery membawa goggles. Tapi sama saja bohong apabila kita tidak dapat masuk ke kamar. Pintu kamar dikunci dan kuncinya jatuh ke kolam.

Untungnya saya sempat teringat bahwa jendela kamar ada yang tidak terkunci. Lalu dengan mudahnya Dana menyelinap masuk ke kamar lewat jendela tadi untuk mengambil goggles. Apakah masalah sudah selesai? BELUM!

Cobaan datang lagi. Saat melihat ke dasar kolam, ternyata ada sebuah pembuangan air yang ukurannya cukup untuk menyedot kunci tersebut. Akan menjadi hal yang sangat lucu apabila kami tidak dapat memasuki kamar dengan badan yang basah karena akibat kekonyolan kami berdua.

Akhirnya setelah dicari sekian lama, kunci tersebut jatuh di jarak sekitar 3-4 meter dari lubang pembuangan air. Kunci dan teman-teman terselamatkan.


Game kesepuluh adalah candle fire. Yaitu tim dibagi menjadi dua kubu. Kubu panitia dan peserta. Tugas dari tim peserta adalah melindungi dua buah lilin dari start hingga finish yang telah ditentukan. Dan kubu panitia bertugas memadamkan lilin tersebut dengan cara apapun. Hasilnya? Panitia kalah dan tim peserta menang.

Di malam hari sebelum game kesepuluh ada sebuah acara yaitu talent show. Yang mana seluruh tim dan panitia menampilkan bakat terbaiknya saat itu. Amazing show!

#DAY 3
Hari terakhir acara outbound. Sebelum kembali dengan kehidupan nyata kami sebagai programmer, sistem analis, dan mahasiswa ada sebuah game yang dimainkan hari itu. Yaitu mengumpulkan seluruh clue yang telah didapatkan dari game di hari sebelumnya dan dijadikan sebuah kalimat. Setelah game berakhir, saatnya beres-beres dan kembali ke kampus.

Peserta dan Panitia Outbound Angkatan 2011

Peserta outbound dari Teknik Informatika B1 2011


Yang terakhir adalah ucapan terima kasih bagi semua panitia yang telah mengatur acara ini dengan sedemikian rupa, sehingga dapat berjalan dengan lancar. Dan juga special thanks untuk Gandhy selaku ketua dalam acara ini. Tak lupa apresiasi saya berikan kepada Yona, yang telah bertugas dengan baik untuk mensupplai perut-perut ganas para peserta.



#IAAE