Kalau warga Jakarta memiliki bajaj sebagai salah satu moda transportasinya, warga Bangkok pun tak mau kalah. Mereka punya moda transportasi sendiri, yaitu tuk-tuk. Umumnya, tuk-tuk tidak hanya berada di Bangkok saja, tetapi moda transportasi ini ada di seluruh Thailand, hanya saja bentuk dan modelnya berbeda di tiap daerah.
Umumnya, kendaraan ini beroda tiga hasil modifikasi dari sepeda motor yang ditambahkan sebuah bak tertutup sebagai tempat penumpang duduk berkapasitas 5-10 orang. Tuk-tuk sendiri dapat dijadikan alat transportasi alternatif selain bus, ojek, dan taksi. Harganya pun bervariasi dan tidak membuat kantong bolong. Sebagai contoh, penulis pernah menaiki tuk-tuk dari Wat Arun menuju hotel di daerah Khaosan Road, hanya 80 baht atau sekitar Rp31.000 saja. Cukup murah bukan? Tip lainnya, cobalah untuk menawar harga agar tidak merogoh kocek dalam.
Bagaimana rasa saat menaiki tuk-tuk sendiri? Amazing! Kecepatan tuk-tuk ini tidak kalah dengan bajaj. Para pengemudi biasanya mengemudikannya dengan kecepatan di atas rata-rata, pas bagi penumpang yang harus berkejaran dengan waktu.
Penasaran ingin merasakan sensasinya? Kalian dapat langsung berkunjung ke Bangkok dan menikmati transportasi ini. Jam operasional tuk-tuk sendiri hampir 24 jam dan bahkan di pagi buta sudah banyak supir tuk-tuk yang menawarkan jasanya hingga tengah malam. Selamat melanglangbuana di Bangkok bersama tuk-tuk!
#IAAE
0 komentar:
Post a Comment